Patut kita sambut dengan sukacita kehadiran Forum Nias Barat (FNB)
yang awalnya hanyalah sebuah forum di jejaring sosial dunia maya,
Facebook.
Sekarang sudah menjadi sebuah forum yang melembaga di antara
para anggotanya yang berada di berbagai tempat di luar Nias, jauh dari
bumi “Sejuta Kelapa” Nias Barat.
Tentu jarak inilah yang menjadi
tantangan FNB dalam mewujudkan visinya untuk melihat Nias Barat sebagai
sebuah daerah yang pemerintahannya bersih dari korupsi, kolusi dan
nepotisme serta tentu melihat Nias Barat dientaskan dari segala
keterisolasian dan kemiskinan.
Dari pantauan NBC sejauh ini, tim kecil yang sudah dibentuk tentu
bekerja untuk mempersiapkan misi di Nias Barat. Berbagai wacana
diungkapkan dalam diskusi virtual di Facebook.
Tim kecil itu pun saat
ini tentu sedang menggodok semua wacana itu menjadi sebuah daftar
inventaris masalah yang akan diterjemahkan dalam misi-misi ke Nias
Barat.
Kita patut angkat topi kepada penggagas dan semua anggota FNB di
ruang maya Facebook yang selalu berpikiran positif dan selalu mengarah
pada satu tujuan, yakni bagaimana menyatukan hati dan pikiran, dan
mungkin saja materi, untuk membangun daerah kelahiran Nias Barat.
Hal
ini oleh FNB ditegaskan dalam sebuah slogan, Hasambua, yang secara harfiah berarti ‘hanya satu’. Hal ini memaknai kesatuan hati FNB untuk membangun Nias Barat.
Seperti yang diungkapkan di awal bahwa jarak menjadi salah satu
tantangan bagi FNB―di luar berbagai tantangan lain―untuk mengesekusi dan
mengimplementasikan misi-misinya. Ya, memang tidak mudah membawa ide
dari Jakarta atau dari daerah luar Nias ke Nias Barat.
Masyarakat perlu
pencerahan berulang-ulang agar apa yang menjadi implementasi misi FNB di
Nias Barat bisa diterima dan dicerna secara utuh sehingga tujuan FNB
bisa berhasil.
Melihat karakteristik masyarakat Nias Barat dan masyarakat Nias pada
umumnya yang sangat sedikit sekali mendapatkan informasi dari luar
karena ketiadaan media sehingga tidak mengherankan jika terasa susah
sekali untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan di Nias Barat. Untuk itu
kita mengusulkan agar FNB mencoba memikirkan jalan keluar dari
permasalahan ini.
Kehadiran media massa cetak, hemat kita, sangat mendesak untuk
diadakan yang fungsinya selain media informasi, hiburan, juga sebagai
media pendidikan dan transfer budaya. Filosofi “Hasambua” tidak mudah
untuk bisa serta-merta diterapkan kepada masyarakat Nias Barat dengan
kondisi geografi, ekonomi, latar belakang pendidikan, yang sangat
beragam.
Jalan salah satu-satunya adalah dengan menciptakan sebuah media
cetak yang dikemas secara baik, berisi hal-hal yang baik dan sifatnya
membangun Nias Barat. Bahkan, mungkin bukan hal yang mustahil bisa
menjadi cikal-bakal media cetak untuk seluruh kepulauan Nias kelak.
Pengemasan media massa cetak yang kita usulkan, yakni penyesuaian isi
dengan kondisi masyarakat setempat. Berikan informasi yang harus warga
Nias Barat konsumsi karena kebutuhan mereka.
Media cetak itu juga
hendaknya berisi ide-ide sederhana yang bisa langsung diterapkan dan
tentu misi-misi FNB untuk bersama-sama pemerintah daerah mengentaskan
warga Nias Barat dari keterbelakangan, serta menjembatani keberagaman.
Ketika kebutuhan informasi sudah terpenuhi, perubahan pola pikir
berubah, ekonomi meningkat, serta toleransi dan saling memahami juga
terbina, niscaya apa yang menjadi cita-cita FNB akan bisa dirasakan oleh
warga Nias Barat.
“Bertolak dari yang ada” slogan yang sedang diusung oleh seorang
budayawan terkenal, Putu Wijaya, agaknya masih relevan dengan situasi
yang dihadapi oleh FNB.
Kondisi yang ada saat ini kita coba berdayakan,
tetapi tanpa menutup kemungkinan bagi FNB untuk melakukan
terobosan-terobosan baru sehingga benar-benar Nias Barat bisa menjadi
daerah yang pantas jadi rujukan oleh daerah-daerah lain.
Warga Nias menunggu gebrakan FNB ke depan, tentu lebih dari sekadar diskusi di jejaring sosial. Hasambua….!
Source Of http://www.nias-bangkit.com/2011/06/sebuah-usul-untuk-forum-nias-barat/
Source Of http://www.nias-bangkit.com/2011/06/sebuah-usul-untuk-forum-nias-barat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar